Begini Alasan Mengapa Mahasiswa Ialah Yang Paling Berpotensi Menjadi Zuckerberg Selanjutnya

0 56
Kita sudah sama-sama mengetahui; jika Mark Zuckerberg, si empu Facebook ialah salah satu mahasiswa salah jurusan. Pria berusia 32 tahun tersebut, pernah tergabung dalam bab dari keluarga jurusan Psikologi di Hardvard. Lantas, bagaimana caranya kita menggandakan Zuckerberg?

Jawabannya ialah menggabungkan jurusan yang terlanjur kita masuki, dengan minat kita sebenarnya.

Seperti Zuckerberg, ia ialah mahasiswa jurusan psikologi, namun aktif di Alpha Eplison Pi; sebuah kelompok yang gemar menciptakan aktivitas komputer. Mark pertanda bahwa ia terus menekuni minatnya, meskipun berada di jurusan yang salah. Tentu, kita dapat menggandakan dengan tetap menekuni minat kita yang sebenarnya.

Zuckerberg pertanda semangat pantang mengalah untuk memperjuangkan apa yang ia yakini, dan tetap mengasah bidangnya, dikala ia menciptakan project lainnya; Facemash. Ia sedikit badung alasannya ialah di situs ciptaannya kali ini, ia menjajakan foto dan data teman-teman perempuannya (para mahasiswi Hardvard), dan melaksanakan paling perihal siapa yang paling ‘hot’. Akibatnya, petinggi Hardvard murka, menutup situs, kemudian menghukumnya. Tapi, sekali lagi ia tidak pernah menyerah. Hanya selang tiga bulan sehabis eksekusi itu, ia merilis Facebook (4 Februari 2004), dan ternyata disambut teman-temannya dengan sukses besar.
Itu ialah sepenggal dongeng yang tiba dari tahun 2004, sekarang, 13 tahun kemudian Facebook sudah sangat besar dan memberi banyak bantuan pada peradaban manusia. Itu berkat Zuckerberg yang kekeh pada pendiriannya, dan meyakini apa yang minati.

Facebook sendiri dapat mencerminkan dunia psikologi, ketertarikan laki-laki kelahiran New York ini pada korelasi antar insan di muka bumi, bagaimana cara mereka berkomunikasi, dan lainnya. Hanya saja, Zuckerberg juga menggabungkannya dengan ilmu komputasi, juga programming. Jika saja, ia tidak pernah masuk ke jurusan psikologi, dapat jadi Facebook akan sangat berbeda dengan Facebook yang kita kenal menyerupai kini ini.

Kita juga dapat mengambil pola lain, misalkan kau kuliah di jurusan akuntansi sedangkan kau jauh lebih tergila-gila dengan dunia startup. Nah, dikala mencoba mulai menjalankan startup, kau tentu tidak akan kesulitan dalam hal mengatur pembukuan keuangan perusahaan rintisan kau tersebut, mengaturnya supaya lebih sempurna sasaran. Ini dapat kau lakukan sendiri loh, tanpa harus merekrut CFO.

Ini sebuah laba untuk kamu, alasannya ialah mempunyai kesempatan yang tidak banyak mahasiswa lain memilikinya. Kamu dapat menggabungkan ke dua bidang yang kau genggam, menyatukannya sampai menjadi sesuatu yang berharga. Sekarang coba duduk tenang, masuk ke dalam kepalamu, pikirkan apa jurusan kau kini dengan minat kau yang sebenarnya, semoga isi kepalamu menjadi liar, dan temukan sesuatu, yang dapat jadi sebuah pandangan gres besar dari penggabungan dua bidang tersebut.

Pada akhirnya, ketekunan, keyakinan, semangat pantang mengalah Zuckerberg lah yang membawanya pada kesuksesan, sampai ia berhasil menyabet gelar orang terkaya nomor 5 di muka bumi, dengan usia yang semuda itu. Ia ialah billionare paling berhasil di usia paling muda. Yang lebih penting lagi, suami Priscilla Chan tersebut, sudah memperlihatkan sumbangsih untuk perjalanan peradaban manusia, ia memberi pengaruh, sehingga dunia dapat sedikit lebih baik.

Nah, apa nih kira-kira yang bakal kau ciptakan, untuk menciptakan dunia sedikit lebih baik lagi?

Memang, salah jurusan sangat mungkin menciptakan kita putus asa, mengira bahwa yang kita lakukan hanya sebuah buang-buang waktu tanpa ada manfaatnya. Namun, dari kisah pendiri Facebook ini dapat jadi kau mendapat semangatmu kembali; bahwa tak ada yang disebut kesia-siaan di dunia ini, selama kita terus berjuang.

See also  Tidak Apa-Apa Cuma Lulusan Smk. Toh Sarjana Belum Tentu Punya Kualifikasi Dewa!
Leave A Reply

Your email address will not be published.